|KUMPULAN BLOG MFR
|RANGKAIAN MFR
|MISI MFR
|KOLEKSI TULISAN TOKOH
SOMBONG

Bukan main sombong manusia hari ini. Berlagak konon imannya tidak rapuh.

"Ingat kalau kami tengok salib, kami terus tukar jadi Kristian? Iman kami tak rapuhlah!"

"Ingat kalau kami masuk gereja, kami terus tukar jadi Kristian? Iman kami tak rapuhlah!"

"Ingat kalau kami ucap Merry Chrismas, kami terus tukar jadi Kristian? Iman kami tak rapuhlah!"

"Ingat anak aku tengok Pokemon, tukar jadi Yahudi? Iman kami tak rapuhlah!"

"Ingat anak aku tengok Doraemon, terus syirik pada Allah? Iman kami tak rapuhlah!"

"Aku tengok Ultraman sejak kecik, aku masih Islam sampai hari ini! Iman kami tak rapuhlah!"

Betul, kamu masih Islam, kamu tak tukar jadi Kristian, kamu tak tukar jadi Yahudi, kamu mungkin tak syirik pada Allah, tapi betulkah iman kamu tak rapuh?

IMAN YANG RAPUH

Dewasa ini, apabila banyak pemuka-pemuka kesombongan iman tak rapuh ini berinteraksi dengan non muslim, mereka cukup payah untuk merasakan risau dalam hati pada sahabat-sahabat non muslim mereka yang belum kenal kebenaran Islam, malah mereka langsung tidak pernah berasa takut tidak menerangkan Islam pada sahabat-sahabat mereka, apatah lagi menangis teresak-esak ketika tahajjud mendoakan hidayah buat teman dan sahabat mereka yang non muslim. Mereka tahu atau tidak, setiap non muslim yang kita kenal dan punya peluang untuk disampaikan Islam akan menuntut jawapan di akhirat kelak, mengapa kita sembunyikan kebenaran islam dari diterangkan pada mereka sedangkan kita mampu?

Mereka kata mereka sayang sahabat non muslim mereka, tapi sayangnya bukan seperti Nabi sayangkan umat baginda dengan menyeru umat baginda kepada tauhid, tapi sayang mereka berasa selesa melihat non muslim yang juga umat Nabi terus dengan keadaan tidak kenal Islam. Malah mereka ketawa gembira melihat teman dan sahabat non muslim terus menerus merayakan kekufurannya, diucapkan tahniah pula lagi. Bahkan mereka juga tak berapa amalkan Islam dalam kehidupan dengan perasaan bahawa tak berapa amalkan Islam itu adalah satu bentuk kesederhanaan Islam. Mereka percaya Islam menganjurkan bersikap sederhana dengan cara tidak berapa amalkan Islam dalam kehidupan? Itulah iman yang rapuh! Checkmate!

Membawa contoh peminat anime, game dan manga selain contoh Pokemon, Doraemon, dan Ultraman di atas pun sudah cukup bagus untuk mengukur iman rapuh atau tidak. Ketika rancangan dan aktiviti berkaitan anime, game dan manga yang diminati mereka ditayangkan, masing-masing cuba pandang pada hati, berbunga-bunga girang hati lain macam. Sekarang, ambil Quran dan baca pula, ada rasa girang yang lebih dari anime, game dan manga? Ambil hadis dan baca, girang lebih dari anime, game dan manga? Sebutkan zikir-zikir kepada Allah, ada rasa girang dan berbunga-bunga? Tonton dan dengar pengisian ilmu, ada rasa girang berbunga-bunga? Bagi semua peminat-peminat anime, game, dan manga ini yang sombong kata iman tak rapuh tapi rupanya dalam hati anime, game dan manga itulah mendapat tempat kesukaan tertinggi lebih dari rasa nak tadabbur Quran, selami Hadis, dan perbanyak zikir, maka itulah imannya rapuh!

Ada ibu bapa tak kisah lihat anak minat itu ini lebih daripada Quran, hadis, zikir dan solat, kerana menganggap anaknya masih beragama islam maka kesimpulan yang dibuat iman anaknya tidak rapuh. Padahal didikan anak semasa kecil apabila diabaikan untuk tanam rasa cinta pada agama lebih dari segalanya, maka itulah tandanya bukan saja iman anak kita bakal rapuh malah mungkin tidak kenal langsung apa maksud iman, apatah lagi nak rasa halwatul iman, kemanisan iman! Lebih menakutkan, Allah langsung tiada tempat di hati anaknya kerana sudah dipenuhkan dengan cinta dan kesukaan pada selain Allah, nauzubillah!

BUKTI BERIMAN

Apabila sekumpulan kaum Arab Badwi menyatakan mereka telah beriman, Allah s.w.t menegur dengan firmanNya:

Orang-orang " A'raab" berkata: " Kami telah beriman". Katakanlah (wahai Muhammad): "Kamu belum beriman, (janganlah berkata demikian), tetapi sementara iman belum lagi meresap masuk ke dalam hati kamu berkatalah sahaja: ` kami telah Islam '. Dan (ingatlah), jika kamu taat kepada Allah RasulNya (zahir dan batin), Allah tidak akan mengurangkan sedikitpun dari pahala amal-amal kamu, kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani".(al hujurat ayat 14)

Bukti iman bukan sekadar mengucap "telah beriman", "iman tak rapuh", ia terbukti apabila kita diuji oleh Allah s.w.t, waktu itu baru kita tahu di mana tahap iman kita:

"Alif laaf miim,. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta,. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami ? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu,. Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang.Dan Dia-lah yang Maha Mendegar lagi Maha Mengetahui,. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri.Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta,. Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan,"(al ankabut ayat 1-7)

Selagi cinta kita pada Allah dan Rasul tak melebihi dari segalanya seperti disebut dalam hadis halwatul iman, selagi itulah iman kita masih perlu diusahakan. Apatah lagi jika dalam hati kita telah disedari dan diakui diletakkan tempat yang tinggi adalah unsur-unsur makhluk seperti wanita yang ingin kita kahwini, minat-minat kita pada keseronokan dunia, harta-harta yang banyak atau kuasa dan pangkat yang kita kejar dan gilakan, maka itu saja sudah menjadi bukti betapa rapuhnya iman kita. Belum lagi melihat di mana usaha kita memperbanyakkan amal ibadat dan amal soleh, solat jemaah di masjid, solat malam kita, zikir harian, hafal dan amal ayat alQuran dan hadis serta istiqamah dalam amalkan sunnah baginda Nabi Muhammad s.a.w.Semua itu refleksi rapuh atau tidak iman kita.

BENCI KEMUNGKARAN

Mungkin bukan kerana melihat salib, masuk gereja, ucap Merry Chrismas, tengok pokemon, doraemon, ultraman, yang buat iman kita tak rapuh tapi apakah perasaan iman kita apabila melihat salib lambang kesyirikan pada Allah, masuk gereja tempat Allah disyirikkan sehingga Allah terlalu murka pada penganut Nasrani dan Kristian, tergamaknya kita ucap Merry Chrismas syiar ucapan perayaan yang kufur pada tauhid, tengok segala babak pokemon, doraemon dan ultraman yang menyanggah bab akidah dan tauhid pada Allah Yang Maha Agung? Jika kita menjawab, iman saya tak rasa apa-apa, tahu benda itu mungkar dan lambang dan syiar yang bertentangan agama, tapi tetap rasa rileks, maka bacalah apa jenis tahap selemah-lemah iman seorang Muslim dalam hadis popular berikut:

"Barangsiapa di kalangan kamu melihat kemungkaran hendaklah mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lidahnya dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman" (riwayat Muslim)

Adakah kita benci mungkar atau tidak? Entah-entah selemah-lemah iman pun kita belum ada.Entah-entah kita bergelumang dan berlazat-lazat dengan mungkar saban waktu. Itulah rapuhnya iman kita.

USAHA ATAS IMAN

Benar, untuk usaha atas iman bukan dengan cara cabut salib-salib di gereja, bunuh teman dan sahabat non muslim, bom negara jepun yang mengeluarkan anime, game dan manga. Tapi kita juga tak boleh nafi, banyak usaha atas iman yang kita perlu buat tapi kita tak buat pun termasuk usaha menanam rasa cinta umat kepada ilmu alQuran, hadis, zikir, solat lebih dari segala keseronokan duniawi, dakwah dan tabligh ke atas non muslim, dialog dan debat untuk tegas menyatakan kebenaran islam kepada musuh islam yang menuduh dan memfitnah islam apatah lagi yang sengaja mahu melebarkan pengaruh dan menghalang tertegaknya syariat di bumi Malaysia. Iman kita banyak yang rapuh, kita semua mesti usaha atas iman.

22/4/2015

0 komentar: